Cafe Society (2016)
Kristen Stewart dan Jesse Eisenberg dipertemukan lagi setelah American Ultra dengan tampilan keduanya yang beda banget dari film-film mereka sebelumnya juga. Cafe Society ini mengingatkan gue dengan latar dan cerita yang beberapa diantaranya ada kesamaan dengan film The Great Gatsby. Yup, film yang dibintangin sama Leonardo Dicaprio itu.
Berlatar belakang di Amerika
tahun 1930an ini menceritakan tentang Bobby, cowok pengangguran dari New York
yang datang ke Hollywood untuk minta pekerjaan sama pamannya yang sukses dan
kaya raya banget yang dia panggil dengan sebutan Uncle Phil.
Phil. He's one of billionaire in that era, pengusaha agensi yang kliennya diisi penuh sama orang-orang penting di Hollywood, dari mulai artis, politisi, olahragawan dan sederet kaum sosialita lainnya. So can you imagine how's rich he is? Absolutely yep.
Akhirnya setelah 3 minggu bikin
appointment sama pamannya yang super sibuk itu, Bobby berhasil ketemu dan
langsung dikasih job saat itu juga. Awalnya cuma bantu-bantu kerjaan kecil yang
dikasih sama Phil sih.
Anyway, dihari yang sama dia juga dikenalin sama Vonnie,
sekretarisnya Phil yang diperanin sama Kristen Stewart. Disini Bobby jatuh
cinta langsung pada pandangan pertama~ ugh! Klasik banget.
Ohiya trust me, peran K-stew sebagai
Vonnie bener-bener ngelepas image-nya dia sebagai Bella Swan, emang sih setelah
Twilight dia berkali-kali main film lain dengan peran yang beda-beda tapi gue
ngerasa dia gak pernah lepas dari image Bella Swan-nya tapi di film ini she's
totally different! sense of fashion yang dia pakai di sepanjang film ngerubah
image yang nempel di dia banget, karena gue emang gak suka sama Twilight Saga
jadi pas liat K-stew dapet peran sebagai Vonnie disini cukup membuat gue kagum
sama aktingnya dia.
Hari demi hari, Vonnie dan Bobby emang
banyak ngehabisin waktu bareng atau bahasa sekarang biasa disebut dengan
quality time mulai dari nonton, makan bareng, piknik, etc. Phil sendiri yang
nyuruh Vonnie buat nemenin Bobby ke seluruh penjuru Hollywood biar keponakannya
itu kenal sama orang banyak dan nggak kuper karena Bobby emang gak kenal
siapapun di Hollywood.
Lambat laun, Bobby yang pada dasarnya memang tipikal
orang yang supel dan lucu, dia pun nggak sulit buat beradaptasi sama kebiasaan
orang-orang kaum borjuis di Hollywood.
Sampai suatu hari Bobby menyatakan kalau
dia punya rasa ke Vonnie, but sadly Vonnie bilang dia udah punya pacar, seorang
jurnalis bernama Dough yang sering banget bepergian jadi mereka jarang ketemu.
Poor Bobby, tapi dia menerima dan menghargai Vonnie dia nggak memaksakan
perasaannya, meskipun dia masih berharap buat memiliki Vonnie secara utuh~.
Dan disaat itu Bobby bilang "Kalau
aku jadi pacar mu, aku tidak akan pernah pergi kemana-mana. Atau jika harus
pergi aku akan membawa mu bersama ku".
Fiuuuuh melting.
Lepas dari scene Bobby dan keluarganya,
akhirnya disorot kehidupan Vonnie.
Malam hari, pengambilan gambar dari sudut
luar cafe yang keliatan mahal dan ketebak banget, isinya adalah Phil. Yup Phil
pamannya Bobby, bos nya Vonnie.
Phil ternyata lagi dinner sama Vonnie, gue fikir mereka lagi
ngebahas kerjaan lah ya karena Vonnie kan sekretaris pribadinya. Tapi
ternyata... Dialog dimulai dengan bahasan tentang cinta, duh! Guess what? Iyadong udah bisa
ngira kalau di scene ini ternyata Phil dan Vonnie punya
hubungan khusus, atau lebih tepatnya hubungan gelap. Iya gelap, karena Phil
udah punya istri dan anak alias berkeluarga, dan Vonnie adalah simpanannya si
Phil.
Jreng jreng! Konflik dimulai darisini~
Phil yang usianya jauh lebih tua ternyata
bisa menarik hati Vonnie yang masih belia banget, pasti ini yang disebut Sugar
Daddy. Kaya raya, sukses, karismatik, etc. Saat itu juga Phil janji buat
ninggalin istrinya dan berniat untuk menikahi Vonnie tinggal nunggu waktu yang
tepat katanya, dan Vonnie pun mau-mau aja nunggu kekasih gelapnya itu yang
sebenernya lebih cocok jadi bapaknya hmm.
Disaat mereka ketemu lagi di hari jadi
alias anniversary yang ke 1 tahun, Vonnie ngasih hadiah berupa kertas puisi
yang ditulis sama pujangga terkenal di Hollywood pada masanya gue lupa namanya
siapa, tapi jawaban Phil bikin Vonnie resmi jadi broken-hearted-girl karena
Phil memutuskan untuk nggak jadi meninggalkan istri dan anak-anaknya, meskipun
dia bilang masih mencintai Vonnie. Ya terserah lo deh ya enaknya gimana, dan
Vonnie pun nggak bisa memaksakan keadaan, dia pasrah aja gitu diputusin, karena
sejatinya dia emang cuma simpanan Phil. She has no choice right?
Langsung deh keluar dari cafe Vonnie
crying like a baby dan pergi kerumah Bobby, yang sebenernya hari itu Bobby
ngajak Vonnie dinner dirumahnya tapi dibatalin sama Vonnie karena dia mau
ketemu sama Phil yang berujung dengan patah hati.
Jadi Bobby ini semacam cowok buat dijadiin
pelarian saat Vonnie lagi disakitin sama Phil ya, tapi mungkin gak maksud gitu
juga, mungkin Vonnie emang butuh temen curhat aja, iya kan?
Vonnie curhat dia baru aja putus sama
pacarnya karena pacarnya lebih milih istrinya dan mengingkari apa yang dia janjiin
buat Vonnie, Bobby yang nggak tau kalo pacarnya Vonnie adalah paman nya sendiri
mencoba menenangkan Vonnie dan melancarkan 1001 jurus modusnya buat mendapatkan
hati Vonnie, jadi Bobby benar-benar pintar mengambil kesempatan. Boys... You
all always know when the time is right, right?
Hari-hari selanjutnya? Akhirnya mereka
jadian juga, karena Vonnie merasa nyaman dengan Bobby karena mereka terbiasa menghabiskan banyak waktu akhirnya dia luluh juga dan mereka punya planning buat menikah.
Bobby berniat mengajak Vonnie
untuk pindah lagi ke New York karena merasa mulai nggak nyaman tinggal di
Hollywood dengan segala kemewahan dan kepalsuan yang ada disana.
Disaat semua rencana udah matang nih,
Vonnie yang udah pindah tempat kerja alias nggak lagi di perusahaannya si Phil,
malah ketemu Phil ditempat kerjanya yang baru. Phil emang sengaja mau ketemu
Vonnie cuma buat bilang kalau dia udah ngambil keputusan yang salah dan nyesel
nggak ninggalin istrinya lalu memilih buat menikahi Vonnie. Holyshit! Vonnie
yang emang dasarnya masih cinta sama Phil pun bimbang, disaat itu juga Phil
menanyakan, pilih dia atau Bobby. Berkali-kali dipojokan dengan pertanyaan itu,
Phil bilang dia mau menikahi Vonnie kalau dia ninggalin Bobby sekarang juga dan
dia pun ninggalin istrinya disaat yang sama.
Jawabannya adalah? Vonnie milih Phil. Nah
disini nih gue kesel banget sama Vonnie.
Phil dan Vonnie akhirnya minggat dari
scene beberapa saat dan cerita fokus kembali sama Bobby. Bobby dipercaya buat
mengurus cafe atau lebih tepatnya sejenis klub malam eksekutif milik kakaknya
si Ben, seorang gangster juga ‘tukang bunuhin orang’ yang cukup sukses dan kaya
juga meskipun dia dapetin duit dengan segala cara.
Singkatnya, Bobby menghandle
cafe itu dengan sangat baik dan diberi nama Cafe Society, isinya nggak
jauh-jauh dari kalangan elit di Hollywood, kayak yang udah-udah di film ini
dari seleb, model, pengusaha, politisi, sosialita dan sebangsanya.
Life must go on, dan Bobby perlahan makin
sukses dengan cafe-nya itu, perjalanan karirnya mulus diimbangi dengan kisah
cintanya juga, Bobby meet his new crush di cafe nya sendiri, her name is
Veronica yang diperanin sama Blake Lively. Yeaaay! Tau nggak sih, Blake ini
yang gue tungguin dari awal film dan lama banget nggak muncul-muncul sampai
sempet timbul pertanyaan di benak gue “Bener gak sih Blake Lively main disini,
masa iya udah setengah film dia gak muncul-muncul”. Dan disini as always, she
looks stunning.
Gue
emang udah ngefans sama Blake sejak dia main di serial Gossip Girl, tokoh kedua
yang gue suka setelah Blair Waldorf. And
yes, disini gue masih melihat dia just
like Serena Van Der Woodsen
di Gossip Girl, image itu gak akan bisa lepas dari dia gue
rasa, bahkan ketika dia main di The Age Of Adaline, gue tetep ngerasa itu
Serena Van Der Woodsen haha. Beda sama aura K-stew yang ternyata di film
ini dia bisa ngelepas karakter Bella Swan-nya di film yang annoying itu.
They both falling in love each other so
fast dan menikah trus punya anak. Mereka berdua tinggal di New York, tapi Bobby
masih sering bolak-balik Hollywood untuk mengurus Cafe Society.
Long time no see, kejadian yang mungkin
nggak disangka sama Bobby tapi disangka akan terjadi sama para penonton film
ini. Phil dan Vonnie datang ke Cafe Society dan berkumpul dengan rekan-rekan
borjuisnya.
Gaya Vonnie disini udah glamour banget meskipun masih dengan tatanan rambut yang sama, mereka sengaja mau ketemu Bobby dan sekedar say hi and talk about ‘how’s your life’ to each other.
Lagi-lagi disini Vonnie bikin gue kesel,
dia menghampiri Bobby dan melakukan flirting-flirting kecil, sampai akhirnya
ngajak Bobby untuk pergi keluar, gak cuma sekali dua kali, tapi sering hmm
karena Vonnie bilang si Phil lagi sibuk dan dia punya banyak waktu luang, udah
gitu Bobby nya mau aja, ya jadilah gue kesel sama dua-duanya. Bobby itu udah
punya istri yang sempurna banget, Veronica dan keluarganya yang harmonis. Emang
dasar deh ya naluri Vonnie itu mungkin ditakdirkan buat merebut apa yang jadi
milik wanita lain, dulu Phil sekarang Bobby, giliran dulu Bobby single, si
Vonnie malah lebih milih sama Phil. Sekarang Bobby udah nikah, dia dateng lagi,
Hih maunya apa sih!
Dua-duanya emang masih saling sayang,
mereka ngungkapin itu, tapi they both know impossible banget buat balik lagi
dan ninggalin pasangan masing-masing.
Endingnya sih mereka nggak kembali bersama meskipun digambarkan mereka masih saling ada rasa satu sama lain. Tapi endingnya
gantung gitu, ya ditonton aja lah ya pokoknya.
Film ini menurut gue bisa bikin yang nonton terbawa arusnya sih, emosional banget buktinya gue sampe kesel nontonnya, sempet melting sama rayuan yang dipakai di dialog ini dan suasana vintage yang kental banget sepanjang film, belum lagi lantunan musik jazznya duh romantis banget deh. Rate gue sekitar 7/10. Lumayan lah haha. See you on next movie review.
Comments
Post a Comment